Selasa, November 24

Karena Standar Keamanan Dumai Express Tenggelam

Dumai Express 10, Foto: Oceanrider@Flickr



Hari Minggu, 22 November 2009, Kapal Dumai Express 10 tenggelam di perairan Tanjung Balai Karimun.


Pada hari yang sama, Kapal Dumai Express 15 juga kandas antara Pulau Batam dan Pulau Moro akibat cuaca buruk. Dalam 3 tahun terakhir setidaknya 800 orang dikabarkan tewas akibat kecelakaan feri di Indonesia. Radio Nederland Wereldomroep mewawancarai Chandra Motik dari Lembaga Bina Hukum Laut Indonesia (LBHLI) mengenai fenomena banyaknya kecelakaan yang terjadi di perairan Indonesia.

Missing-link
Chandra Motik ketika ditanya apa sekiranya penyebab banyaknya kecelakaan kapal laut mengatakan: "Kalau menurut saya ada missing link yang belum dibenahin. Pendeteksian apa isi kapal penumpang atau ferry, misalnya kendaraan, belum bisa mencapai sampai apa isi kendaraan itu. Itu yang sekarang sedang diperjuangkan oleh Lembaga Bina Hukum Laut Indonesia."


"Pemerintah itu harusnya, jika ada kapal masuk, melengkapi pemeriksaan dengan alat untuk melihat isi mobil atau muatan, seperti di luar negeri. Jadi, jika ada muatan berbahaya langsung ketahuan, kan. Kalau di kita kan belum ada alat itu.Kita masih manual. Kita hanya diperiksa oleh KP 3, polisi pelabuhan begitu kita masuk."



PR Pemerintah

"Si pemilik kapal itu sendiri bahkan tidak punya wewenang untuk memeriksa isi atau barang yang ada di kendaraan. Seperti misalnya kemarin di Surabaya terjadi ada kasus peledakan di dalam kapal. Itu disebabkan karena mereka nggak tahu apa isi kapal itu. Ini yang harusnya dibenahi oleh pemerintah. Itu satu."

Ketika ditanyakan siapa yang berwenang membenahi sistem ini, Chandra mengungkapkan: "Menurut saya harusnya pelabuhan yang menyediakan alat itu. Memang sejauh ini dikatakan kalau harga alat pendeteksi itu mahal. Tapi kan nyawa manusia kan jauh lebih berharga. Kurangnya pemeriksaan kapal menurut saya menjadi salah satu hal yang harus didahulukan terlebih dahulu oleh pemerintah. Kalau nggak, nanti kalau penumpang naik kapal cuma bisa Bismillahirrahmanirrahim."

0 komentar:

Catat Ulasan

Share |

Buku Cerita Bawean