This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Isnin, Oktober 21

MBAH JUM

Saya baca berkali-kali.. 
Namun tdk ada istilah kata bosen.. 
Terima kasih sahabat!? 

Berita mbah Jum memasarkan dagangan nya yg menuntun konsumen beribadah.....

MBAH JUM

Oleh : Irene Radjiman

Begitulah beliau dipanggil. Aku sempat bertemu dengannya 5 tahun yang lalu saat berlibur di Kasian Bantul Yogyakarta. Nama desanya saya lupa.

Mbah Jum seorang tuna netra yang berprofesi sebagai pedagang tempe. Setiap pagi beliau dibonceng cucunya ke pasar untuk berjualan tempe. Sesampainya dipasar tempe segera digelar. Sambil menunggu pembeli datang, disaat pedagang lain sibuk menghitung uang dan ngerumpi dengan sesama pedagang, mbah Jum selalu bersenandung sholawat. Cucunya meninggalkan mbah Jum sebentar, karena ia juga bekerja sebagai kuli panggul dipasar itu. Dua jam kemudian, cucunya datang kembali untuk mengantar simbahnya pulang kerumah. Tidak sampai 2 jam dagangan tempe mbah Jum sudah habis ludes. Mbah Jum selalu pulang paling awal dibanding pedagang lainnya. Sebelum pulang mbah Jum selalu meminta cucunya menghitung uang hasil dagangannya dulu. Bila cucunya menyebut angka lebih dari 50 ribu rupiah, mbah Jum selalu minta cucunya mampir ke masjid untuk memasukkan uang lebihnya itu ke kotak amal. 

Saat kutanya : “kenapa begitu ?”

“karena kata simbah modal simbah bikin tempe Cuma 20 ribu. Harusnya simbah paling banyak dapetnya yaa 50 ribu. Kalau sampai lebih berarti itu punyanya gusti Allah, harus dikembalikan lagi. Lha rumahnya gusti Allah kan dimasjid mbak, makanya kalau dapet lebih dari 50 ribu, saya diminta simbah masukkin uang lebihnya kemasjid.”

“Lho, kalo sampai lebih dari 50 ribu, itukan hak simbah, kan artinya simbah saat itu bawa tempe lebih banyak to ?” Tanyaku lagi

“Nggak mbak. Simbah itu tiap hari bawa tempenya ga berubah-ubah jumlahnya sama.” Cucunya kembali menjelaskan padaku.
“Tapi kenapa hasil penjualan simbah bisa berbeda-beda ?” tanyaku lagi

“Begini mbak, kalau ada yang beli tempe sama simbah, karena simbah tidak bisa melihat, simbah selalu bilang, ambil sendiri kembaliannya. Tapi mereka para pembeli itu selalu bilang, uangnya pas kok mbah, ga ada kembalian. Padahal banyak dari mereka yang beli tempe 5 ribu, ngasih uang 20 ribu. Ada yang beli tempe 10 ribu ngasih uang 50 ribu. Dan mereka semua selalu bilang uangnya pas, ga ada kembalian. Pernah suatu hari simbah dapat uang 350 ribu. Yaaa 300 ribu nya saya taruh dikotak amal masjid.” Begitu penjelasan sang cucu.

Aku melongo terdiam mendengar penjelasan itu. Disaat semua orang ingin semuanya menjadi uang, bahkan kalau bisa kotorannya sendiripun disulap menjadi uang, tapi ini mbah Jum…?? Aahhh…. Logikaku yang hidup di era kemoderenan jahiliyah ini memang belum sampai.

Sampai rumah pukul 10:00 pagi beliau langsung masak untuk makan siang dan malam. Ternyata mbah Jum juga seorang tukang pijat bayi (begitulah orang dikampung itu menyebutnya). Jadi bila ada anak-anak yang dikeluhkan demam, batuk, pilek, rewel, kejang, diare, muntah-muntah dan lain-lain, biasanya orang tua mereka akan langsung mengantarkan ke rumah mbah Jum. Bahkan bukan hanya untuk pijat bayi dan anak-anak, mbah Jum juga bisa membantu pemulihan kesehatan bagi orang dewasa yang mengalami keseleo, memar, patah tulang, dan sejenisnya. Mbah Jum tidak pernah memberikan tarif untuk jasanya itu, padahal beliau bersedia diganggu 24 jam bila ada yang butuh pertolongannya. Bahkan bila ada yang memberikan imbalan untuk jasanya itu, ia selalu masukan lagi 100% ke kotak amal masjid. Ya ! 100% ! anda kaget ? sama, saya juga kaget. 

Ketika aku kembali bertanya : “kenapa harus semuanya dimasukkan ke kotak amal ?” 

mbah Jum memberi penjelasan sambil tersenyum :
“Kulo niki sakjane mboten pinter mijet. Nek wonten sing seger waras mergo dipijet kaleh kulo, niku sanes kulo seng ndamel seger waras, niku kersane gusti Allah. Lha dadose mbayare mboten kaleh kulo, tapi kaleh gusti Allah.” (Saya itu sebenarnya nggak pinter mijit. Kalau ada yang sembuh karena saya pijit, itu bukan karena saya, tapi karena gusti Allah. Jadi bayarnya bukan sama saya, tapi sama gusti Allah).

Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih. Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini. Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.

Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar. 4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran. Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).

Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal 30 juz Al-Quran. Subhanallah…!! Cucunya yang paling besar ternyata guru mengaji untuk anak-anak dikampung mereka. Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah qatam Al-Quran, bahkan 2 diantaranya sudah ada yang hafal 6 juz dan 2 juz.

“Kulo niki tiang kampong. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Alhamdulillah kersane gusti Allah kulo diparingi berkah, saget apal Quran. Gusti Allah niku bener-bener adil kaleh kulo.” (saya ini orang kampong. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Alhamdulillah kehendak gusti Allah, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Quran. Gusti Allah itu benar-benar adil sama saya). 

Itu kata-kata terakhir mbah Jum, sebelum aku pamit pulang. Kupeluk erat dia, kuamati wajahnya. Kurasa saat itu bidadari surga iri melihat mbah Jum, karena kelak para bidadari itu akan menjadi pelayan bagi mbah Jum.

Matur nuwun mbah Jum, atas pelajaran sedekah tingkat tinggi 5 tahun yang lalu yang sudah simbah ajarkan pada saya di pelosok desa Yogyakarta.

SILAHKAN SHARE ATAU COPAS UNTUK KEBAIKAN DAN KEBAJIKAN...

@alun2 utara
.
.
Kisah diatas bukan lah kisah seorang Ulama ataupun Waliyullah. Hanya kisah seorang perempuan biasa yg mampu membuat iri seluruh penghuni Alam. 
😭😭😭😭😭😭😭😭😭

#copas

Sabtu, Oktober 12

Manfaat Tak Terduga


"GeDebog", dlm bhs Indonesia ini disebut "Batang Pisang", dan dlm bhs Inggris ini disebut "Banana Stem" dijual di Hornbill Asian Market, Amerika Serikat seharga $5,95 kurang lbh setara dgn Rp 85.000.. 😱😱😱

Padahal barang ini klo di tempat kita dibuang-buang begitu saja.. ternyata barang ini laku dijual di negara Amerika Serikat...

Tentunya ada manfaat atau khasiatnya yg sdh mereka teliti terlebih sbg negara maju.. semua komoditas yg masuk pastinya sudah melewati proses penelitian..

Mangga yg punya "Debog" diekspor ke Amerika Serikat.. 😁😁😁

Indonesia adalah Negara Kaya Raya.. sebagamana yg dikatakan salah satu Syaikh dari Saudi Arabia (جنة الأرض) "Surganya Dunia".. jangan pernah kita berhenti bersyukur kepada-Nya.. 🙏🙏🙏. Copas

Catat, 5 Manfaat Minum Jus Batang Pohon Pisang Bagi Kesehatan Tak hanya buahnya

Tak hanya buahnya, batang pohon pisang pun disebut punya manfaat tak terduga bagi kesehatan manusia.

Kabarnya, batang pohon pisang juga bisa digunakan sebagai ramuan obat alami untuk mengobati atau mencegah beberapa penyakit berbahaya seperti penyakit batu ginjal, mengontrol tekanan darah, mengobati asam lambung hingga penurunan berat badan.

Dikutip dari Himedik, berikut lima manfaat jus batang pohon pisang:

1.Detoksifikasi dan pencernaan

Jus batang pohon pisang dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan bahan alami ini sangat efektif untuk membersihkan sistem pencernaan yang menyebabkan penyakit.

Sebab jus batang pohon pisang ini membantu memperlancar buang air besar (BAB) dan mengandung serat baik untuk usus manusia.

2. Mengobati batu ginjal dan ISK

Jus batang pohon pisang akan lebih berkhasiat lagi jika dicampur dengan kapulaga, gunanya untuk melemaskan kandung kemih dan mencegah penyakit batu ginjal.

Kita juga bisa minum jus batang pohon pisang dengan campuran jeruk nipis untuk mencegah pembentukkan batu ginjal. Cara ini juga membantu menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkan penyakit ISK.

3. Penurunan berat badan

Jus batang pohon pisang yang mengandung serat juga memperlambat pelepasan gula dan lemak dalam sel-sel tubuh manusia. Hasilnya, batang pohon pisang ini mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan kandungan kalorinya juga tidak akan membuat berat badan naik drastis.

4. Mengontrol kolesterol dan tekanan darah

Jus batang pohon pisang juga kaya akan vitamin B6 dan zat besi yang dapat meningkatkan jumlah hemglobin manusia. Selain itu, minuman ini juga diperkaya kalium yang efektif mengontrol kolesterol dan tekanan darah tinggi.

5. Menyembuhkan asam lambung

Bagi orang yang memiliki masalah sakit lambung atau asam lambung, jus batang pohon pisang bisa jadi pilihan sebagai ramuan obat alami. Karena jus batang pisang efektif membantu mengatur kadar asam dalam tubuh dan mengembalikan keseimbangan.

Penderita asam lambung tidak akan lagi merasakan perut perih atau panas seperti terbakar hanya dengan minum jus batang pohon pisang secara rutin.

Sumber : www.himedik.com

Share |

Buku Cerita Bawean