Bawean (beritajatim.com) - Akibat ulah sejumlah penambang pasir pemandangan panorama Pantai Bayangkara nan indah yang terletak di Desa Kepuh Teluk Kecamatan Tambak Bawean nyaris habis tergerus air, akibatnya sebagian sisi pantai rusak parah karena abrasi.
Kepala Desa setempat M. Amar menuturkan untuk menanggulangi marakanya penambangan pasir di kawasan tersebut pihak sudah menghimbau pada masyarakat untuk segera menghentikan aktivitas penambangan di kawasan itu. "Saya sudah menghimbau agar penambangan pasir di Bayangkara segera dihentikan, tapi ada saja yang membandel," terang Amar saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/9/2010).
Amar juga menambahkan untuk mengantisipasi tindakan nekat warganya, kawasan wisata pantai Bayangkara sudah dipasang pagar pembatas agar tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. "Baru-baru ini kawasan tersebut sudah dipagari supaya kendaraan roda empat tidak bisa masuk,"tambah Amar.
Sementara menurut Muhammad (40)salah seorang warga yang tinggal di kawasan tersebut hingga saat ini aktivitas penambangan pasir tetap saja berlangsung dan umumnya dikerjakan di malam hari dengan cara merusak pagar yang sudah terpasang. "Jika tidak dijaga ketat tetap saja ada yang membandel,"ungkapnya.
Muhammada juga menambahkan maraknya aksi penambangan pasir di Kawasan pantai Bahayangkara bukan saja dilakukan oleh warga setempat, melainkan warga dari desa lain pun sering melakukan penambangan di di kawasan itu. "Sekarang yang sering melakukan penambangan di malam hari bukan warga disini, tetapi warga desa lain,"imbuhnya.[abr/gir]
Kepala Desa setempat M. Amar menuturkan untuk menanggulangi marakanya penambangan pasir di kawasan tersebut pihak sudah menghimbau pada masyarakat untuk segera menghentikan aktivitas penambangan di kawasan itu. "Saya sudah menghimbau agar penambangan pasir di Bayangkara segera dihentikan, tapi ada saja yang membandel," terang Amar saat ditemui di rumahnya, Minggu (26/9/2010).
Amar juga menambahkan untuk mengantisipasi tindakan nekat warganya, kawasan wisata pantai Bayangkara sudah dipasang pagar pembatas agar tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. "Baru-baru ini kawasan tersebut sudah dipagari supaya kendaraan roda empat tidak bisa masuk,"tambah Amar.
Sementara menurut Muhammad (40)salah seorang warga yang tinggal di kawasan tersebut hingga saat ini aktivitas penambangan pasir tetap saja berlangsung dan umumnya dikerjakan di malam hari dengan cara merusak pagar yang sudah terpasang. "Jika tidak dijaga ketat tetap saja ada yang membandel,"ungkapnya.
Muhammada juga menambahkan maraknya aksi penambangan pasir di Kawasan pantai Bahayangkara bukan saja dilakukan oleh warga setempat, melainkan warga dari desa lain pun sering melakukan penambangan di di kawasan itu. "Sekarang yang sering melakukan penambangan di malam hari bukan warga disini, tetapi warga desa lain,"imbuhnya.[abr/gir]