Khamis, Jun 9

Penumpang Tidak Bisa Boking Tiket Lagi

GRESIK – Penumpang kapal penyeberangan dari Gresik ke Bawean tidak bisa lagi booking atau memesan tiket jauh hari sebelum keberangkatan seperti biasanya. Mulai Minggu (5/6) kemarin Pemkab Gresik mengeluarkan kebijakan, penjualan tiket harus langsung di terminal Pelabuhan Gresik, beberapa jam sebelum keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari praktik percaloan.

Kepala Dinas Perhubungan Achmad Nurudin, ketika dikonfirmasi Senin (6/6) pagi tadi mengatakan, kebijakan ini dikeluarkan menanggapi keluhan masyarakat atas maraknya praktik percaloan. “Mulai kemarin hingga seterusnya, penumpang yang akan berangkat dari Gresik ke Bawean harus beli tiket langsung di terminal dengan menunjukkan kartu identitas,” katanya.

Pelaksanaan program penurunan harga tiket yang digagas Bupati Gresik, tambah Nurudin, ternyata tidak sesuai dengan harapan. “Karena adanya pencaloan, harga tiket tidak semakin murah, tapi malah memberatkan penumpang. Karenanya kami menerapkan kebijakan ini, mudah-mudahan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati Gresik, harga tiket kapal dari Bawean ke Gresik kelas ekonomi Rp 100.000, eksekutif Rp 115.000, dan VIP Rp 130.000. Namun, dari data yang berhasil dihimpun di lapangan, harga tiket mencapai Rp 200.000 untuk kelas ekonomi, eksekutif Rp 215.000, itupun sulit didapatkan.

Akibat harus membeli di loket, mulai Minggu kemarin hingga hari ini terlihat antrean panjang di loket. Nurudin menilai hal itu sebagai akibat tidak ada kapal beberapa hari sebelumnya, sehingga terjadi penumpukan. “Hari Minggu kemarin memang antre panjang, karena sebelumnya kan tidak ada kapal, jadi terjadi akumulasi jumlah penumpang. Untuk Senin hari ini antreannya tidak sepanjang kemarin,” terangnya.

Reven, Kepala Cabang PT Sakti Inti Makmur (SIM) Gresik, operator kapal penyeberangan Gresik – Bawean, Express Bahari 1C membenarkan sistem penjualan tiket kini terpusat di loket terminal Pelabuhan Gresik. Loket ini dibuka mulai pukul 06.00 di hari keberangkatan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pembelian tiket dari Bawean menuju ke Gresik masih sama seperti sebelumnya, bisa memesan jauh-jauh hari.

Kebijakan yang diambil Pemkab Gresik kali ini menuai pro dan kontra. R. Zakariyah, Ketua Pemuda Bawean Gresik (PBG) saat dikonfirmasi menyambut baik kebijakan ini, dengan harapan praktik pencaloan bisa dihentikan. “Jika tidak ada calo, penumpang mendapatkan tiket murah seperti yang diprogramkan bupati,” terangnya.

Namun dia meminta kepada semua calon penumpang untuk tertib saat antre membeli tiket. “Ini penting agar tidak terjadi keributan,” terangnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Gresik saat dikonfirmasi wartawan meminta Pemkab Gresik mengevaluasi kebijakan tersebut, karena menurutnya sistem ini tidak profesional dan kembali ke zaman tahun 45-an. “Pemerintah harus mengevaluasi, harus ada jalan keluar lain yang lebih profesional,” tukasnya. sep

Published with Blogger-droid v1.7.1

0 komentar:

Catat Ulasan

Share |

Buku Cerita Bawean