Sabtu, Oktober 2

Penambangan Batu Liar Ancam Longsor

Bawean (beritajatim.com) - Sejumlah warga Bawean mengeluhkan banyaknya kegiatan penambangan batu secara liar di kawasan perbukitan di sepanjang jalan lingkar Bawean.

Mereka khawatir kegiatan penambangan batu tersebut akan memicu timbulnya bencana longsor di kemudian hari.

Menurut Adiluddin (43) warga Desa Tambak Kecamatan Tambak kegiatan penambangan liar tersebut perlu disikapi oleh pemeritah, sebab kata Adiluddin kebanyakan para penambang tidak mengerti bagaimana aturan yang semestinya terkait dengan perizinan galian C, sehingga katanya lagi para penambang hanya berfikir keuntungan sesaat tanpa berfikir dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

"Pemerintah harus tegas, jangan sampai karena ulah para penambang, lantas dampak terhadap lingkungan tidak diperhitungkan", Ungkap Adiluddin, Kamis (30/9/2010).

Lebih lanjut Adiluddin menambahkan maraknya pelaku penambang liar di Bawean disebabkan karena pemerintah dalam hal ini jajaran Muspika dan pemerintah Desa tidak peka terhadap kondisi lingkungan sekitar, mestinya kata Adil pemerintah lebih bisa pro aktif tanpa harus menunggu laporan dari warga.

"Kalau memang pemerintah peka, mestinya tidak hanya menunggu laporan dari warga, mereka pasti tahu sebab kegiatan penambangan sudah lama dilakukan", imbuhnya.

Sementara menurut Kasi Pemerintahan Kecamatan Tambak Moh Syahri membenarkan maraknya aktivitas penambangan batu, tanah dan pasir di wilayah Kecamatan Tambak tidak ada yang memiliki izin galian C, menurutnya semestinya Kepala Desa yang lebih pro aktif untuk menyikapi hal itu utuk kemudian diteruskan instansi terkait,"semuanya itu penambang liar, tidak yang mempunyai izin", jelas Moh Syahri

Moh Syahri menambahkan meskipun kegiatan penambangan dilakukan di tanah milik warga akan tetapi sekiranya bisa berdampak pada kerusakan lingkungan, tetap saja membutuhkan koordinasi dengan pemerintah terkait.[abr/ted]

0 komentar:

Catat Ulasan

Share |

Buku Cerita Bawean