Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)ikrar nusa bhakti, mempertanyakan bagaimana bisa data strategis seputar proses dan hasil pemilihan umum presiden 2009, kemaren bisa sepenuhnya di kuasi dan dikelola oleh swadaya masyarakat (LSM)asing macam IFES. Namun begitu ikrar mendesak KPU,sebagai pihak yang seharusnya memiliki otoritas menyelenggarakan pilpres ,untuk segera membuka kontrak kerja mere(SMS)di KPU, yang belakangan memicu kontroversi "Mimang benar sejak pemilu1999 keberadaan dan keterlibatan LSM asing itu sudah ada .Bahkan dia ikut membantu KPU saat proses debat calon presiden wakil presiden di pilpres 2004.Cuma spertinya keterlibatan dan peran mereka kemaren itu kok tidak sedahsyat dalam pemilu 2009 sekarang" ujar ikrar. Keterlibatan IFES yang sedamikian mendalam dapat menimbulkan kecurigaan dari banyak kalangan,proses pemilu indonesia saat ini telah banyak di intervensi kepentingan asing apalagi jika sampai institusi asing bisa memperoleh data setrategis macam itu dengan mudahnya " Apakah sebegitu lemahnya KPU sampai2 mereka bisa di dekti institusi asing .
0 komentar:
Catat Ulasan