Sabtu, Jun 29
PENDAWAIAN
Rabu, Mei 29
Tiada Kegelapan Dengan Cahaya Iman
Bacalah sekejap, ilmu yg berguna utuk semua....
Seorang profesor yang atheis berbicara dalam sebuah kelas.
Profesor: "Apakah Allah menciptakan segala yang ada?"
Para mahasiswa: "Betul! Dia pencipta segalanya."
Profesor: "Jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan kejahatan."
(Semua terdiam. Agak kesulitan menjawab hipotesis profesor itu).
Tiba-tiba suara seorang mahasiswa memecah kesunyian
Mahasiswa: "Prof! Saya ingin bertanya. Apakah dingin itu ada?"
Profesor: "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, dingin itu ada."
Mahasiswa: "Prof! Dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin sebenarnya adalah ketiadaan panas.
Suhu -460 degree Fahrenheit adalah ketiadaan panas sama sekali. Semua partikel menjadi diam. Tidak boleh bertindak pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mengungkapkan ketiadaan panas ya.
Selanjutnya! Apakah gelap itu ada?"
Profesor: "Tentu saja ada!"
Mahasiswa: "Anda salah lagi Prof! Gelap juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan di mana tiada cahaya. Cahaya boleh kita pelajari. Sedangkan gelap tidak boleh.
Kita boleh menggunakan prisma Newton untuk mengurai cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna.
Tapi! Anda tidak boleh mengukur gelap. Seberapa gelap suatu
ruangan diukur melalui berapa besar intensiti cahaya di ruangan itu.
Kata 'gelap' dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya.
Jadi! Apakah kejahatan, kemaksiatan itu ada?"
Profesor mulai bimbang tapi menjawab juga: "Tentu saja ada."
Mahasiswa: "Sekali lagi anda salah Prof! Kejahatan itu tidak ada. Allah tidak menciptakan kejahatan atau kemaksiatan. Seperti dingin dan gelap juga.
Kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya.
Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia."
Profesor terpaku dan terdiam!
Dosa terjadi kerana manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya..
Hadirkan Allah dalam hati pada setiap saat, maka akan selamatlah diri kita..
Itulah IMAN..
SESUNGGUHNYA DOSA ITU LAHIR SAAT IMAN TIDAK HADIR DALAM HATI KITA..
Fisika and Islam
Di Manakah Bahagia ???
Semua manusia pasti menginginkan hidupnya bahagia. Hanya saja tidak semua orang memahami hakekat hidup bahagia. Ada yang memaknainya sekedar hidup senang: sandang, pangan, dan papan berkecukupan.
Ada pula yang mengartikannya hidup damai: bersosial, bekerja sama, tidak menyakiti dan membuat konflik dalam masyarakat. Islam memberikan resep bahagia bukan hanya fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah, tapi juga terbebas dari siksa neraka.
Makna bahagia yang terangkum dalam doa sapu jagat itu menunjukkan bahagia itu berdimensi fisik-material dan mental-spiritual-sosial, serta berjangka pendek dan jangka panjang.
Hakekat hidup bahagia, menurut Syaikh Habib Al-Kazhimi, adalah memperoleh ridha Allah SWT dengan memahami dan mewujudkan tujuan penciptaan dan eksistensi manusia di dunia ini, yaitu beribadah kepada-Nya dalam arti luas.
Indikator sekaligus kiat-kiat meraih hidup bahagia dapat diukur dan ditempuh dengan lima hal. Pertama, berusaha untuk selalu hidup sesuai tuntunan syariat Islam, tidak menyalahinya baik dalam hidup sebagai individu, bermasyarakat, maupun bernegara.
Sistem ajaran Islam harus diyakini sebagai way of life yang dapat membahagiakan hidupnya. Tidak ada celah dan ruang dalam diri Muslim untuk meragukan syariat Islam.
"Siapa mencari agama (syariat) selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (QS Ali Imran [3]: 85).
Kedua, ta'allum (belajar), tadabbur (bermenung), dan tafakkur (berpikir). Manusia dikaruniai akal, antara lain untuk belajar agar hidupnya bermakna, bermenung agar dapat selalu berintrospeksi diri, dan berpikir agar dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Hidup bahagia adalah hidup yang dijalani dengan senantiasa belajar, mengembangkan ilmu, memahami ayat-ayat Allah di dalam Alquran maupun dalam semesta raya.
Dengan semua itu, Muslim tidak hanya meneladani sifat Allah, Al-'Alim (Mahaberilmu), tapi juga memacu dirinya untuk meraih prestasi dan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Ketiga, cita-cita yang luhur dan mulia. Hidup bahagia harus dilandasi cita-cita yang tinggi, luhur dan mulia, sehingga terpacu untuk meraihnya dengan mengerahkan segala tenaga dan pemikiran.
Muslim yang baik hidupnya senantiasa dijalani dengan penuh perjuangan meraih cita-cita mulia dan visi yang jelas, tidak akan menjalani hidup ini dengan kemalasan dan menggantungkan diri kepada orang lain.
"Janganlah engkau menjadi beban bagi orang lain." (HR At-Thabarani). Sebuah syair Arab menyatakan, "Siapa yang tidak suka mendaki gunung, maka selamanya ia akan berada dalam kubang galian."
Keempat, pengendalian syahwat dan penyucian diri dari sifat-sifat tercela. Dalam diri manusia terdapat potensi negatif seperti syahwat menjadi kaya, syahwat menjabat, syahwat menguasai, dan sebagainya.
Dalam diri manusia juga terdapat potensi untuk iri hati, dengki, riya', ujub, rakus, dan sebagainya. Orang yang bahagia adalah orang terbebas dari syahwat dan sifat-sifat tercela, sebab jika terjajah oleh sifat-sifat buruk ini, hidupnya selalu menderita, tidak pernah memperoleh kedamaian hati.
Kelima, berada dalam lingkungan yang baik. "Ada empat yang menyebabkan manusia hidup bahagia: istri/suami yang shalih, anak-anak yang berbakti, lingkungan pergaulan yang baik, dan rezki yang diperoleh di negeri sendiri." (HR Ad-Dailami).
Pangkal kebahagiaan seseorang adalah lingkungan rumah tangga yang baik: suami-istri taat kepada Allah, rezki yang dimakan halal dan bergizi, anak-anak yang shalih, dan lingkungan sosial yang bermoral baik.
Oleh karena itu, kunci meraih hidup bahagia harus dimulai dari kesucian hati masing-masing individu dalam kehidupan keluarga. Keluarga bahagia pangkal terwujudnya masyarakat dan bangsa yang bahagia. Kekayaan materi tidak menjadi jaminan hidup bahagia.
Kunci yang sangat menentukan kebahagiaan hidup adalah kekayaan dan kemurahan hati. Ikhlas, taat, cinta kepada Allah dan Rasul, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Selain itu selalu berdzikir kepada-Nya di waktu senang maupun di saat dukacita, menurut Ali bin Abi Thalib, merupakan kekayaan hati yang tidak bisa digantikan oleh kekayaan materi. Kekayaan hati inilah yang membuat hidup ini bahagia.
Jadi, hati ini harus senantiasa dididik untuk "merdeka" dari penyakit hati, dirawat dengan nutrisi hati yang sehat, dan dibiasakan mengingat Allah (dzikrullah) dan merenungi kebesaran-Nya di alam raya ini, agar dapat memakanai hidup bahagia di dunia dan akhirat. Semoga!
Selasa, Mac 24
TERBONGKARNYA MISTERI CORONAVIRUS (COVID-19)
Coronavirus (Covid-19) pula merupakan virus yang baru ditemui (atau baru dicipta) pada tahun 2019.
Patent untuk Coronavirus yang sedang berlegar di media social sebenarnya adalah untuk Coronavirus jenis lama (ciptaan tahun 2018 atau sebelumnya) dan bukannya jenis 2019.
97% pesakit akan sembuh dari sakit tersebut tanpa mendapat sebarang bantuan perubatan moden. Hanya pesakit yang telah berumur lebih dari 60 tahun akan mendapat kesan seperti paru-paru berair dan akan menyebabkan kematian sekiranya tidak berubat.
32 Kilometer dari Makmal tersebut terdapat sebuah pasar iaitu “Huanan Seafood Market” yang dikatakan tempat bermulanya penyebaran Coronavirus (Covid-19).
Kenapakah mereka memilih bulan December 2019 untuk menyebarkan virus tersebut? Jawapannya ialah kerana orang-orang di China akan menyambut Tahun Baru Cina pada bulan January 2020. Jadi mereka memerlukan masa sebulan untuk memastikan virus tersebut tersebar di kalangan penduduk di Wuhan.
Selepas itu orang-orang yang telah dijangkiti virus tersebut akan melancong ke luar negara untuk menyambut Tahun Baru Cina. Ini akan menyebabkan virus tersebut akan merebak ke seluruh dunia. Itulah agenda Khazar Satanist @ Illuminati.
Pada 18 September 2019 iaitu 11 minggu sebelum Coronavirus merebak, Pegawai di Tianhe Airport di Wuhan telah mengadakan latihan kecemasan untuk menghadapi wabak Coronavirus.
Bill and Melinda Gates Foundation adalah dimiliki oleh “founder of Microsoft” iaitu Bill Gates.
Di dalam persidangan tersebut, mereka telah membuat ujikaji dengan menggunakan simulasi dalam komputer mengenai kesan kepada manusia sekiranya virus merebak. Komputer tersebut memberikan keputusan yang amat memeranjatkan. Komputer itu meramalkan bahawa 65 juta manusia akan mati akibat virus tersebut.
Kesemua “Virus” yang terdapat di zaman ini contohnya seperti AIDS, SARS, EBOLA, ZIKA, H1NI dan sebagainya adalah ciptaan manusia (Saintis tajaan Khazar Satanist @ Illuminati) dan dibuat di dalam makmal. Setiap tahun mereka akan menciptakan suatu “virus” yang baru dan akan menyebarkannya melalui suntikan vaksin yang kononnya untuk “berubat” penyakit tersebut. Sebab itulah “virus” tersebut tidak pernah wujud 100 tahun dulu malah ibu bapa kita juga tidak pernah mendengarnya sewaktu mereka masih kecil.
https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.30.927871v1
https://www.naturalnews.com/2020-02-04-dr-francis-boyle-confirms-coronavirus-an-offensive-biological-warfare-weapon.html