Ahad, Februari 21

Hindari Banjir, Ninih Tewas Terjatuh

Sunday, 21 February 2010
BANJIRdi Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung mulai menelan korban jiwa.Ny Ninih,52,warga Kampung Ciputat, Kelurahan Andir,Kecamatan Baleendah, tewas setelah jatuh dari tangga rumahnya.“

Ibu Ninih pernah punya penyakit jantung.Tapi,beliau meninggal ketika terjatuh dari tangga rumahnya, saat menghindari air banjir yang terus meninggi,” kata Koordinator Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Barat, Cucun Salman kepada wartawan, kemarin. Menurut Cucun, Ninih tewas sekitar pukul 01.00 WIB kemarin ketika hendak menyelamatkan diri dari sergapan banjir yang menerjang tempat tinggalnya.

“Kami mengevakuasi jasadnya malam itu juga dan pagi ini (kemarin) jenazah dikuburkan,”kata Cucun. Nasib nahas juga menimpa Ny Onoh, 80,warga Kampung Cieunteung, RT 01/RW 09, Kelurahan/ Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat banjir menerjang, ia terpaksa bertahan di atas plafon rumahnya selama dua hari.

Beruntung,ibu jompo ini masih bisa bertahan hidup meski tubuhnya sedang mengalami stroke. Onoh, bisa bertahan hidup, kendati selama dua hari kekurangan asupan makanan, hingga dirinya berhasil di evakuasi menuju lokasi pengungsian pada Jumat (19/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. “Emak Onoh ini mengalami stroke, mau ikut mengungsi juga tidak bisa berbuat apa-apa karena penyakitnya.

Ia tinggal sendiri dan menyelamatkan diri ke atas plafon rumah. Setelah kedua anaknya melapor, kami evakuasi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah,” papar Cucun. Kepada tim evakuasi, kedua anak dari Ny Onoh mengaku, saat hendak mengevakuasi ibu mereka yang sedang sakit, mendadak hujan deras dan banjir makin besar. Mereka pun terjebak.

Namun, mengingat kondisi ibunya lumpuh akibat stroke, Ny Onoh pun belum sempat dievakuasi.Sementara kedalaman banjir di kampung itu mencapai lebih dari tiga meter. “Ibu Onoh punya penyakit stroke,tubuhnya sudah tidak bisa bergerak, hanya masih bisa bicara,” ujar Yuni, 22, tetangga Onoh. Onoh sendiri masih bisa di selamatkan dan bertahan hidup berkat bantuan Yuni, yang memberinya makanan sebelum ia berhasil dievakuasi.

Onoh akhirnya diboyong tim evakuasi MRI Jabar menuju RS Al-Ihsan Baleendah untuk dirawat secara intensif. Korban banjir yang juga mengalami hal serupa yakni Moja, 89, warga Kampung Leuwibandung, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Moja terjebak di rumahnya yang juga terendam banjir karena tak mampu berbuat banyak akibat sakit mag akut yang dialaminya.

Sebelum dirinya berhasil dievakuasi untuk dirawat di RS Al Ihsan, tak nampak satu pun sanak keluarga bersamanya ketika ia harus melawan sakit pencernaan yang tengah dideritanya. Sementara itu, ada satu orang korban banjir, warga Kampung Cieunteung, memilih hengkang dari lokasi pengungsian di Kampung Jembatan,Kelurahan Andir, Baleendah.

“Ada salah seorang pengungsi yang sempat ikut mengungsi di sini,tapi ia pergi begitu saja,”ujar Uyay, 45, pengungsi setempat. Padahal, Uyay sendiri melihat warga yang tak diketahui identitasnya itu tengah dalam keadaan sakit. “Saya lihat sendiri dia pergi dengan langkah tertatih-tatih,” ucapnya. Menurut Uyay, hal itu terjadi lantaran kurangnya kontrol yang dilakukan petugas kesehatan ke tempat-tempat pengungsian.

“Sudah dua hari belakangan ini tak ada petugas medis yang datang mengontrol ke tempat pengungsian ini,”beber Uyay. Menanggapi hal ini, Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Baleendah, Evie Rufaidah menyatakan pihaknya senantiasa melakukan upaya jemput bola dengan berkeliling untuk memberikan pelayanan medis.

Dalam sehari, kata Evi, setidaknya para medis mengunjungi lima hingga enam titik lokasi pengungsian. Bahkan Evie memaparkan hingga kemarin pihaknya telah memberikan pelayanan terhadap 5.412 warga korban banjir di Kecamatan Baleendah yang mengidap berbagai penyakit.

Disebutkan dia,penyakit Ispa merupakan penyakit yang paling banyak diderita korban banjir. “Lainnya, rata-rata pengungsi mengidap diare, pegal-pegal, gatal, sakit kepala, mag. Penyakit yang umumnya diakibatkan banjir,” jelas Evie. (iwa ahmad sugriwa)

0 komentar:

Catat Ulasan

Share |

Buku Cerita Bawean