This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumaat, November 6

keajaiban Hidayah Allah

Sebuah kisah nyata yang terjadi di negeri Paman Sam. Patut kita ambil hikmahnya. Silahkan menyimak kisahnya. Semoga Allah mengijinkan kita menjadi Pemuda seperti yang terdapat dalam kisah ini, Amiiin…..
Ada seorang Pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah untuk mendalami Agama Islam dan mempelajarinya. Selain belajar, ia juga merupakan seorang Juru Dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia pernah berkenalan dengan seseorang yang beragama Nasrani. Hubungan mereka sangat akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah untuk masuk Islam.
Pada suatu hari, mereka berdua berjalan - jalan di sebuah perkampungan yang ada di Amerika. Dan kebetulan pada saat itu, mereka melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya yang Nasrani itu meminta agar ia juga turut masuk ke dalam gereja tersebut. Semula ia sangat keberatan, namun karena temannya terus mendesak dan memintanya agar ikut memasuki gereja tersebut, akhirnya Pemuda Muslim itupun memenuhi permintaan temannya tersebut dan ikut masuk ke dalam gereja.
Pemuda tersebut duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan mereka ketika Pendeta memasuki gereja adalah mereka serentak berdiri untuk memberikan hormat dan kemudian kembali duduk. Di saat itu si Pendeta agak terbelalak dan terkejut ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.”
Pemuda Arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu sekali lagi, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.”
Begitu seterusnya sampai berkali – kali, namun Pemuda tersebut tetap diam dan tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya Pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.”
Setelah sang Pendeta berbicara seperti itu, barulah Pemuda tersebut bangkit dari duduknya dan beranjak keluar. Di ambang pintu, Pemuda Muslim tersebut berbalik dan bertanya kepada sang Pendeta, “Bagaimana anda mengetahui bahwa saya adalah seorang muslim ?”
“Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Jawab sang Pendeta.
Kemudian sang Pemuda itupun berbalik menuju pintu keluar dan berjalan dengan tenang. Namun sang Pendeta melihat kesempatan itu. Ia ingin memanfaatkan keberadaan Pemuda Muslim di gerejanya ini untuk mengokohkan markasnya tersebut, yaitu dengan mengajaknya berdebat dan memojokkannya dengan beberapa pertanyaan yang menjebak.
Pemuda Muslim itupun terdiam dan berpikir sejenak sambil menimbang - nimbang tantangan yang diajukan oleh sang Pendeta. Setelah menimbang – nimbang, akhirnya ia pun menerima tantangan debat tersebut.
“Aku akan mengajukan kepada Anda 22 pertanyaan dan Anda harus menjawabnya dengan tepat.” kata sang Pendeta mendengar kesanggupan Pemuda tersebut.
“Silahkan !” jawab sang Pemuda sambil tersenyum.
Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan ….
1. Satu yang tiada duanya,.
2. Dua yang tiada tiganya,.
3. Tiga yang tiada empatnya,.
4. Empat yang tiada limanya,.
5. Lima yang tiada enamnya,.
6. Enam yang tiada tujuhnya,.
7. Tujuh yang tiada delapannya,.
8. Delapan yang tiada sembilannya,.
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya,.
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,.
11. Sebelas yang tiada dua belasnya,.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya,.
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya,.
14. Sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh !
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya ?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga ?
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya ?
18. Sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu !
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api ?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu ?
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar !
22. Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari ?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Pemuda Muslim itu tersenyum dengan senyuman yang mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia menjawab, “
1. Satu yang tiada duanya adalah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya adalah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’ : 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir merusak kapal yang ditumpanginya, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Kitab – Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT, yaitu Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya adalah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya adalah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya adalah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk : 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul ‘Arsy Ar Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqqah : 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am : 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah : 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir : 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, ”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ”Tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surat Yusuf, Juz 13)
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’ : 69).
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah Abrahah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashhabul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan oleh Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf : 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting dan setiap ranting mempunyai 30 daun, kemudian setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya : Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Mendengar jawaban sang Pemuda tersebut, Pendeta dan para hadirin merasa takjub. Kemudian Pemuda tersebut meminta pamit dan beranjak hendak pergi. Namun setelah berjalan beberapa langkah, ia mengurungkan niatnya dan membalikkan badan menatap sang Pendeta.
“Bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan kepadamu ?” tanya sang Pemuda Muslim.
“Silahkan,” jawab sang Pendeta menyetujui.
Sang Pemuda diam sejenak, kemudian berkata, “Apakah kunci Surga itu ?”
Mendengar pertanyaan itu, lidah sang Pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus bersorak-sorak mendesaknya agar ia menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
“Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepada Pemuda tersebut dan semuanya ia jawab dengan tepat. Sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan, namun anda tidak mampu menjawabnya ??“ teriak salah seorang hadirin.
Pendeta tersebut berkata, “Sungguh, aku mengetahui dengan baik jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian akan marah jika aku menjawabnya.“
“Kami menjamin keselamatan anda.” jawab mereka serentak.
Sang Pendeta mengambil nafas sejenak dan menghembuskannya kembali sambil berkata, “Jawabannya ialah : Asyhadu an laailaahaillallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.”
Mendengar jawaban itu keluar dari mulut sang Pendeta, akhirnya para hadirin yang sedang hadir di gereja tersebut mengucapkan syahadat secara serentak dan akhirnya pun mereka masuk Agama Islam. Allahu Akbar !! Sungguh Allah telah menganugerahkan hidayah, kebaikan dan menunjuki mereka kepada Islam melalui tangan seorang Pemuda Muslim yang bertakwa. Subhanallah…!!
Tentu saja,, semua hal yang terjadi di atas adalah dengan ilmu. Bukan hanya sebuah karangan saja.
Sekarang pertanyaannya adalah, Kapankah peran kita akan dimulai..???

Khamis, September 17

Al-Qur'an sudah tau keberadaan facebook


Subbhanallah, Ternyata Fenomena Facebook sudah Disinggung Al-Qur’an
Perkembangan jaman membuat teknologi semakin modern. Salah satu fenomena yang sedang terkenal adalah adanya berbagai macam medsos seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, Line, dsb. Facebook lebih dahulu dikenal daripada yang lain. Facebook dibuat oleh Mark Zuckerberg dan kawan-kawannya pada tahun 2004.

Jejaring sosial ini sudah digemari sejak awal kemunculannya. Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini, baik itu murid, mahasiswa, hingga para pekerja. Tapi, ternyata fenomena facebook sudah disinggung dalam Al-Qur’an.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa manusia mempunyai sifat suka mengeluh. Apabila ia diberi kesusahan ataupun musibah, ia selalu berkeluh kesah. Namun, jika ia diberkahi dengan kebaikan atau nikmat maka ia akan menjadi kikir. Hal tersebut telah menjelaskan fenomena jamaah “fesbukiyah” pada umumnya.

Apabila kita lihat di wall Facebook, maka kita akan menemui status-status yang bertebaran. Kebanyakan dari status itu merupakan keluh kesah yang sedang ia hadapi. Hal ini serupa dengan sinetron-sinetron yang ada. Mulai dari jerawat, bisul, hingga sakit punggung semuanya ada di sana. Tidak hanya itu, masalah cuaca pun sering diperbincangkan. Saat cuaca panas atau dingin, banyak di antara mereka yang membuatnya menjadi status, seperti “Kepanasan nih, minum es enak kali yaa”. Semuanya pun bisa dijadikan status, situs jejaring sosial sudah disinggung Al-Qur’an karena keluh kesah ini.

Tidak sampai disitu. Bahkan ibadah juga dipost, seperti “Akhirnya bisa buka puasa bersama teman-teman, moga besuk bisa lagi”, ada juga yang membuat status “Alhamdulillah, bisa khatam Al-Qur’an 2 kali”. Status tersebut bisa membuat orang yang membacanya menganggap bahwa ia pamer atau riya terhadap ibadah. Tapi semoga saja mereka berniat untuk menyebarkan kebaikan agar menjadi contoh bagi orang lain.

Sepertinya ada salah satu hal yang belum pernah dijadikan status, yakni masalah shalat. Sebagai contohnya “Baru shalat Jumatan nih, dan ini sudah rakaat kedua. Tapi bacaan imamnya panjang-panjang, jadi capek deh”.

Ternyata fenomena facebook sudah disinggung di Al-Qur’an yang mengatakan bahwa apabila seseorang diberi kebaikan maka ia akan menjadi kikir. Sebagai contohnya adalah saat gaji naik, makan enak, mobil baru maka status yang muncul hanya sekedar pemberitahuan.

Namun sepertinya ada juga status yang belum pernah dibuat seperti, “Aku nemuin uang 100 ribu nih, kalau mau ditraktir langsung dateng aja ke kantin sebelah”. Nah, kalau berstatus ini kan akan menyenangkan banyak orang.

Sesungguhnya Facebook seperti dua mata pisau yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi penggunanya. Namun, niat awal pembuatan ini cukuplah bagus. Pendirinya menginginkan bahwa Facebook bisa dijadikan sebagai sarana untuk berkomunikasi, berbagi pengalaman, foto, video atau yang lain sebagainya, meskipun berada di lokasi yang jauh berbeda. Namun, jika penggunaannya disalah gunakan maka bisa merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain.

Demikianlah ternyata fenomena Facebook sudah disinggung Al-Qur’an. Sifat mengeluh hendaknya dikurangi karena sudah sepantasnya kita selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberi oleh Allah. Karena dengan bersyukurlah kita bisa mendapatkan kebahagiaan sejati. Semoga dengan artikel ini dapat menambah wawasan kita dan menjadikan kita lebih baik lagi dari sebelumnya

Isnin, Ogos 31

siapa pencipta Tuhan???


Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya??

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal....

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api??

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala..

Jumaat, Jun 19

 Saat bekerja menggunakan laptop atau PC di kantor, ada salah satu tombol yang jarang dipakai pengguna, yakni tombol Windows. Banyak yang tahunya bila tombol ini hanya berfungsi menampilkan menu di tombol start.
Padahal, bila dikombinasikan dengan tombol lain di keyboard, tombol Windows mempunyai beragam fungsi tersembunyi. Dan fungsi-fungsi itu bisa mempercepat kerja bahkan menghindarkan Anda dari amukan bos. Berikut ulasannya.
1. Minimize semua jendela dalam sekejap
Dengan menekan tombol 'Windows' dan 'D' secara bersamaan, semua aplikasi akan di-minimize hingga yang muncul tinggal layar desktop utama. Fungsi ini sangat penting saat tiba-tiba bos datang dan Anda sedang asyik bermain game. Anda bisa pun bisa selamat dari amarah bos.
2. Kunci layar
Tidak ingin komputer dibajak teman? Tekan saja 'Windows' dan 'L', seketika itu juga layar akan terkunci dan Anda tidak perlu khawatir saat meninggalkan meja kerja.
3. Cari dokumen kilat
Nah, kombinasi tombol 'Windows' dan 'E' cocok bagi Anda yang terburu-buru mencari berkas di PC. Dengan menekan kedua tombol itu bersamaan, maka Anda bisa langsung mengakses PC Manager. Lalu, tinggal pilih saja folder yang dituju.
4. Zoom in/out layar
Lupa membawa kacamata saat bekerja? Tenang, Anda bisa dengan mudah memperbesar tampilan gambar atau tulisan di layar dengan menekan 'Windows' dan '+'. Dan untuk mengecilkan tampilan kembali, tinggal tekan 'Windows' dan '-'.
5. Keyboard virtual
Sekarang zamannya keyboard virtual. Nah, untuk mengakses fitur ini, Anda hanya perlu menekan 'Windows' plus 'R'.
6. Pindah aplikasi dengan keren
Anda tidak perlu repot-repot me-minimize aplikasi atau mengarahkan kursor ke bagian toolbar untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain yang sudah terbuka. Tinggal tekan 'Windows' dan 'Tab', maka Anda bisa berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan lebih keren.
7. Aktifkan alat perekam
Smartphone ketinggalan tapi Anda ingin disuruh bos merekam pembicaraan atau diskusi kantor? Tenang, Anda bisa melakukannya dengan PC atau laptop hanya dengan menekan 'Windows' plus 'R', lalu mengetikkan psr.exe dalam jendela kecil yang muncul. Menu recording pun siap tersedia.
Sebagai bonus, berikut ada beberapa kombinasi tombol keyboard PC lain yang bisa mempercepat kerja Anda di kantor.
1. Pindah halaman di browser
Bagi mereka yang suka membuka banyak tab saat menggunakan browser, seperti Chrome atau Mozilla Firefox, pasti sering kesulitan untuk berpindah dari satu tab ke tab lain. Nah, untuk mengatasi hal itu, Anda bisa menggunakan cara mudah, yakni menekan tombol 'CTRL' dan 'Tab'.
2. Menutup laman
Apabila ada tab atau laman yang sudah tidak dipakai, Anda bisa menutupnya dengan menekan 'CTRL' dan 'W'. Anda juga menutup aplikasi dengan cepat lewat kombinasi tombol 'Alt' + 'Spasi' + 'C'.
3. Munculkan layar Start
Ingin membuka layar 'Start Menu' dengan kilat? Anda tidak perlu repot-repot mengarahkan kursor ke toolbar, yang Anda butuhkan hanya menekan tombol 'CTRL' dan 'Esc'.

Isnin, Jun 8

Kenapa Imam Mazhab tidak pakai Hadits Bukhari dan Muslim


Ulama Salaf
Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Malik tidak memakai hadits Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang katanya merupakan 2 kitab hadits tersahih? Untuk tahu jawabannya, kita harus paham sejarah. Paham biografi tokoh2 tsb.
Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah. Sementara Imam Bukhari lahir tahun 196 H dan Imam Muslim lahir tahun 204 H. Artinya Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir. Paham?
Apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim?
Justru sebaliknya. Lebih kuat karena mereka lebih awal lahir daripada Imam Hadits tsb.
Rasulullah SAW bersabda, خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ “Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]
Siapakah pengikut ulama SALAF sebenarnya? 1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah 2) Imam Maliki lahir: 93 hijrah 3) Imam Syafie lahir:150 hijrah 4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah
Jadi kalau ada manusia akhir zaman yang berlagak jadi ahli hadits dgn menghakimi pendapat Imam Mazhab dgn Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, ya keblinger. Hasil “ijtihad” mereka pun berbeda-beda satu sama lain…
Biar kata misalnya menurut Sahih Bukhari misalnya sholat Nabi begini2 dan beda dgn sholat Imam Mazhab, namun para Imam Mazhab seperti Imam Malik melihat langsung cara sholat puluhan ribu anak2 sahabat Nabi di Madinah. Anak2 sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yang jadi bapak mereka. Jadi lebih kuat ketimbang 2-3 hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari 100 tahun kemudian.
Imam Bukhari dan Imam Muslim pun meski termasuk pakar hadits paling top, tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’ie.
Menurut Ustad Ahmad Sarwat, Lc., MA, banyak orang awam yang tersesat karena mendapatkan informasi yang sengaja disesatkan oleh kalangan tertentu yang penuh dengan rasa dengki dan benci. Menurut kelompok ini Imam Mazhab yang 4 itu kerjaannya cuma merusak agama dengan mengarang-ngarang agama dan menambah-nambahi seenaknya. Itulah fitnah kaum akhir zaman terhadap ulama salaf asli.
Padahal Imam Mazhab tsb menguasai banyak hadits. Imam Malik merupakan penyusun Kitab Hadits Al Muwaththo. Dengan jarak hanya 3 level perawi hadits ke Nabi, jelas jauh lebih murni ketimbang Sahih Bukhari yang jaraknya ke Nabi bisa 6-7 level. Begitu pula Imam Ahmad yang menguasai 750.000 hadits lebih dikenal sebagai Ahli Hadits ketimbang Imam Mazhab.
Ada tulisan bagus dari Ustad Ahmad Sarwat, Lc., MA, yaitu:

Penelitian Hadits Dilakukan Oleh Empat Imam Mazhab

Di antaranya Ustad Ahmad menulis bahwa para imam mazhab yang empat, Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal, sama sekali tidak pernah menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kenapa?
Pertama, karena mereka lahir jauh sebelum Bukhari (194-265 H) dan Muslim (204-261 H) dilahirkan. Sementara Imam Malik wafat sebelum Imam Bukhari lahir. Begitu pula saat Imam Syafi’ie wafat, Imam Bukhari baru berumur 8 tahun sementara Imam Muslim baru lahir. Tidak mungkin kan para Imam Mazhab tsb berpegang pada Kitab Hadits yang belum ada pada zamannya?
Kedua, menurut Ustad Ahmad, karena keempat imam mazhab itu merupakan pakar hadits paling top di zamannya. Tidak ada ahli hadits yang lebih baik dari mereka.
Ketiga, karena keempat imam mazhab itu hidup di zaman yang lebih dekat ke Rasulullah SAW dibanding Imam Bukhari dan Imam Muslim, maka hadits mereka lebih kuat dan lebih terjamin keasliannya ketimbang di masa-masa berikutnya.
Dalam teknologi, makin ke depan makin maju. Komputer, laptop, HP, dsb makin lama makin canggih. Tapi kalau hadits Nabi, justru makin dekat ke Nabi makin murni. Jika menjauh dari zamannya, justru makin tidak murni, begitu tulis Ustad Ahmad Sarwat.
Keempat, justru Imam Bukhari dan Muslim malah bermazhab Syafi’ie. Karena hadits yang mereka kuasai jumlahnya tidak memadai untuk menjadi Imam Mazhab. Imam Ahmad berkata untuk jadi mujtahid, selain hafal Al Qur’an juga harus menguasai minimal 500.000 hadits. Nah hadits Sahih yang dibukukan Imam Bukhari cuma 7000-an. Sementara Imam Muslim cuma 9000-an. Tidak cukup.
Ada beberapa tokoh yang anti terhadap Mazhab Fiqih yang 4 itu kemudian mengarang-ngarang sebuah nama mazhab khayalan yang tidak pernah ada dalam sejarah, yaitu mazhab “Ahli Hadits”. Seolah2 jika tidak bermazhab Ahli Hadits berarti tidak pakai hadits. Meninggalkan hadits. Seolah2 para Imam Mazhab tidak menggunakan hadits dalam mazhabnya. Padahal mazhab ahli hadits itu adalah mazhab para ulama peneliti hadits untuk mengetahui keshahihan hadits dan bukan dalam menarik kesimpulan hukum (istimbath).
Kalaulah benar pernah ada mazhab ahli hadits yang berfungsi sebagai metodologi istimbath hukum, lalu mana ushul fiqihnya? Mana kaidah-kaidah yang digunakan dalam mengistimbath hukum? Apakah cuma sekedar menggunakan sistem gugur, bila ada dua hadits, yang satu kalah shahih dengan yang lain, maka yang kalah dibuang?
Lalu bagimana kalau ada hadits sama-sama dishahihkan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi isinya bertentangan dan bertabrakan tidak bisa dipertemukan?
Imam Syafi’ie membahas masalah kalau ada beberapa hadits sama-sama shahihnya tetapi matannya saling bertentangan, apa yang harus kita lakukan? Beliau menulis kaidah itu dalam kitabnya : Ikhtilaful Hadits yang fenomenal.
Cuma baru tahu suatu hadits itu shahih, pekerjaan melakukan istimbath hukum belum selesai. Meneliti keshahihan hadits baru langkah pertama dari 23 langkah dalam proses istimbath hukum, yang hanya bisa dilakukan oleh para mujtahid.
Entah orientalis mana yang datang menyesatkan, tiba-tiba muncul generasi yang awam agama dan dicuci otaknya, dengan lancang menuduh keempat imam mazhab itu sebagai  bodoh  dalam ilmu hadits. Hadits shahih versi Bukhari dibanding-bandingkan secara zahir dengan pendapat keempat mazhab, seolah-olah pendapat mazhab itu buatan manusia dan hadits shahih versi Bukhari itu datang dari Allah yang sudah pasti benar. Padahal cuma Al Qur’an yang dijamin kebenarannya. Hadits sahih secara sanad, belum tentu sahih secara matan. Meski banyak hadits yang mutawattir secara sanad, sedikit sekali hadits yang mutawattir secara matan. Artinya susunan kalimat atau katanya sama persis.
Orang-orang awam dengan seenaknya menyelewengkan ungkapan para imam mazhab itu dari maksud aslinya : “Bila suatu hadits itu shahih, maka itulah mazhabku”. Kesannya, para imam mazhab itu tidak paham dengan hadits shahih,  lalu menggantungkan mazhabnya kepada orang-orang yang hidup dua tiga abad sesudahnya.
Padahal para ulama mazhab itu menolak suatu pendapat, karena menurut mereka hadits yang mendasarinya itu tidak shahih. Maka pendapat itu mereka tolak sambil berkata,”Kalau hadits itu shahih, pasti saya pun akan menerima pendapat itu. Tetapi berhubung hadits itu tidak shahih menurut saya, maka saya tidak menerima pendapat itu”. Yang bicara bahwa hadits itu tidak shahih adalah profesor ahli hadits, yaitu para imam mazhab sendiri. Maka wajar kalau mereka menolaknya.
Tetapi lihat pengelabuhan dan penyesatan dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Digambarkan seolah-olah seorang Imam Asy-Syafi’i itu tokoh idiot yang tidak mampu melakukan penelitian hadits sendiri, lalu kebingungan dan menyerah menutup mukanya sambil bilang,”Saya punya mazhab tapi saya tidak tahu haditsnya shahih apa tidak, jadi kita tunggu saja nanti kalau-kalau ada orang yang ahli dalam bidang hadits. Nah, mazhab saya terserah kepada ahli hadits itu nanti ya”.
Dalam hayalan mereka, para imam mazhab berubah jadi badut pandir yang tolol dan bloon. Bisanya bikin mazhab tapi tidak tahu hadits shahih. Sekedar meneliti hadits apakah shahih atau tidak, mereka tidak tahu. Dan lebih pintar orang di zaman kita sekarang, cukup masuk perpustakaan dan tiba-tiba bisa mengalahkan imam mazhab.
Cara penyesatan dan merusak Islam dari dalam degan modus seperti ini ternyata nyaris berhasil. Coba perhatikan persepsi orang-orang awam di tengah kita. Rata-rata mereka benci dengan keempat imam mazhab, karena dikesankan sebagai orang bodoh dalam hadits dan kerjaanya cuma menambah-nambahi agama.
Parahnya, setiap ada tradisi dan budaya yang sesat masuk ke dalam tubuh umat Islam, seperti percaya dukun, tahayyul, khurafat, jimat, dan berbagai aqidah sesat, sering diidentikkan dengan ajaran mazhab. Seolah mazhab fiqih itu gudangnya kesesatan dan haram kita bertaqlid kepada ulama mazhab.
Sebaliknya, orang yang harus diikuti adalah para ahli hadits, karena mereka itulah yang menjamin keshahihan hadits.
Ahmad Sarwat, Lc., MA
Baca selengkapnya di:
Menurut Ustad Ahmad Sarwat Lc, MA,  Hadits di zaman Imam Bukhari yang hidup di abad 3 Hijriyah saja sudah cukup panjang jalurnya. Bisa 6-7 level perawi hingga ke Nabi. Sementara jalur hadits Imam Malik cuma 3 level perawi. Secara logika sederhana, yang 3 level itu jelas lebih murni ketimbang yang 6 level.
Jika Imam Bukhari hidup zaman sekarang di abad 15 Hijriyah, haditsnya bisa melewati 40-50 level perawi. Sudah tidak murni lagi. Beda 3 level saja bisa kurang murni. Apalagi yang beda 50 level.
Jadi Imam Bukhari dan Imam Muslim bukan satu2nya penentu hadits Sahih. Sebelum mereka pun ada jutaan ahli hadits yang bisa jadi lebih baik seperti Imam Malik dan Imam Ahmad karena jarak mereka ke Nabi lebih dekat.

Isnin, Mac 9

Mesteri Pulau Putri (Bawean)

Judul Buku       : Waliyah Zainab, Putri Pewaris Syeikh Siti Jenar: Sejarah Agama dan Peradaban Islam di Pulau Bawean

Penulis              : M. Dhiyauddin Qushwandhi

Penerbit            : Yayasan Waliyah Zainab Diponggo, Bawean, Gresik.

Cetakan           : Pertama, Maret 2008

Tebal                : xxxii + 277 halaman

Resensi Oleh    : Abd. Rahman Mawazi*

Harus diakui bahwa penelitian sejarah Jawa tidak selesai pada penelitian Danys Lombard yang terangkum dalam karya magnup opusnya, “Nusa Jawa: Silang Budaya”, yang cukup konprehensif itu. Masih banyak fragmen sejarah [lokal] Jawa yang masih belum tersentuh dan terungkap dalam buku-buku tentang Jawa dan sejarahnya. Sejarah lokal adalah narasi tak terpisahkan dari “sejarah besar”. Bahkan, seringkali sejarawan menjadikan sejarah diri (biografi, otobiografi, dan memoar) dan daerah untuk merangkai sejarah besar.

Buku Waliyah Zainab, Putri Pewaris Syeikh Siti Jenar ini mengisahkan sejarah lokal pulau Bawean, yang menjadi fragmen sejarah Jawa. Bawean, pulau kecil di tengah laut Jawa, tepatnya 80 mil dari Gresik, sebagaimana diungkap dalam buku ini, mengandung muatan sejarah yang selama ini masih menjadi teka teki para peneliti sejarah dan sejarawan.

Dalam buku ini, M. Dhiyauddin Qushwandhi berani menyimpulkan bahwa, misalnya, huruf Honocoroko tercipta di Bawean. Alkisah, seorang murid Aji Soko—petualang dari India—yang bernama Dura ditinggal di Bawean dengan dilengkapi sebilah keris, sebab Aji Soko akan melanjutkan perjalanannya ke Jawa guna menundukkan raja Jawa, Ki Dewatacangkar. Ia berpesan agar keris itu tidak diserahkan kepada siapapun selain pada dirinya. Namun, Aji Soko lupa akan Dura setelah berhasil mengalahkan Ki Dewatacangkar. Ia lantas mengutus seorang murid lainnya, Sembada, untuk mengambil keris dimaksud.

Akan tetapi, Dura enggan menyerahkan keris amanat sang guru. Sedangkan Sembada terus meminta keris tersebut hingga akhirnya berakhir dengan pertumpahan darah. Aji Soko baru menyeadari akan pesannya kepada Dura. Ia pun lantas menyusul ke Bawean dan menemukan dua kuwulanya tewas. Ditulislah sebuah prasasti yang kemudian dikenal dengan Honocoroko, untuk mengenang keduanya. Prasasti itu berbunyi: Honocoroko / Dotosowolo / Podojoyonyo / Monggobothongo yang artinya Ada dua utusan / Sama-sama bertikai / Sama-sama jaya dan kuat / Sama-sama meninggal.(Bab 2)

Memang, jika berbicara sejarah, hal itu adalah bukti-bukti yang tertinggal dan masih ada. Sejarah adalah sebuah peninggalan, bisa berupa tulisan, naskah, atau artefak yang bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Tanpa itu, ia hanya menjadi dongeng atau mitos adanya. Ia hanya cerita fiktif yang tidak bisa dijadikan pijakan bahwa sesuatu dikatakan sebagai kisah sejarah. Hal ini dibuktikan oleh penulis dengan menelusuri bukti-bukti sejarah di lapangan dan telaah literatur yang ketat.

Masih banyak hal lain yang ternyata diungkap dalam buku ini. Misalnya tentang Putri Condrowulan, ibunda Sunan Ampel; Nyi Ageng Maloko, putri Sunan Ampel; dan laksamana Cheng Ho, yang makamnya terletak di Bawean. Semunya masih menjadi teka teki sejarah. Prihal Dempo—bahasa Cina yang berarti nahkoda—Cheng Ho tersebut, menurut penulis, kemungkinan memilih menetap di Bawean karena konstalasi politik Dinasti Ming sedang goncang. Sehingga, ia memimilih menetap di Bawean sampai akhir hanyatnya. Kini, makam Cheng Ho tersebut dikenal dengan Jujuk Tampo (Buyut Tampo).

Dengan demikian, kajian dalam buku ini mengungkap suatu peristiwa masa lalu yang masih menjadi misteri masa kini. Asal mula huruf Honocoroko, makam ibunda Sunan Ampel, Putri Condrowulan; makam Nyi Ageng Maloko, dan makam Cheng Ho beserta istrinya diungkap secara deskriptif, meski belum bisa disebut ‘sejarah kritis’. Dan yang tak kalah penting dari kajian buku ini adalah prihal ajaran Syeikh Siti Jenar, yang mengalami nasib teragis di Jawa, yang kemudian diteruskan oleh Sayyidah Waliyah Zainab di Bawean.

Putri pewaris Syeikh Siti Jenar

Waliyah Zainab adalah generasi keempat penerus ajarah Syeikh Siti Jenar. Sejauh ini belum banyak diungkap siapa gerangan yang menjadi penerus ajarah Syeikh Siti Jenar yang kontroversial itu; “Manunggaling Kawulo Gusti”. Beberapa buku yang telah best seller, seperti karya Munir Mulkhan (2001), Agus Suyoto, dan sebagainya, baru mengungkapkan bagian awalnya saja. Dhiyauddin, yang tak lain masih memiliki darah keturunan dari Siti Jenar, mengupas ajaran tersebut dalam bab khusus.

Sosok Waliyah Zainab ditengarai mempraktikkan ajaran Siti Jenar, sebab ia mendapat didikan langsung dari sang ayah, Sunan Duwur, dan kakeknya Sunan Sendang. Sunan Sendang adalah orang yang mengkodifikasikan ajaran Siti Jenar. Naskah itu tidak berjudul, tetapi memuat apa yang disebut Sastro Cettho Wadiningrat (Ilmu Nyata Rahasia Kehidupan), atau disebut juga Ilmu Kabegjan (Ilmu Mencapai Kebahagian Sejati) yang semakna dengan Hikmah al-Islamiyah, dalam kajian tawawuf.

Kajian tasawuf sendiri memuat akidah-syari’ah, thariqah, haqiqah, dan ma’rifat. Syeikh Siti Jenar mengistilahkan catur wiworo werit (Empat Perjalanan yang Sempit) dalam menegaskan betapa empat jalan; syari’ah, thariqah, haqiqah, dan ma’rifah, bukanlah jalan yang gampang (werit). Untuk itu, manusia mesti menanamkan keempat hal pokok itu secara sempurna. Barulah ia akan mencapai aqidah (keimanan) yang sempurna, sebab keimanan itu tidaklah hanya sekedar “percaya” an sich kepada Allah, melainkan kecintaan (hubb). Bila sempurna, maka sang hamba akan merasa bersatu dengan Tuhannya. Demikianlah juga apa yang dipraktekkan oleh Waliyah Zainab.

Waliyah Zainab, disamping meneruskan ajarah Siti Jenar, juga menjadi pemuka agama di Pulau Bawean. Ia meneruskan benih Islam yang telah dakwah Islam yang telah disemai oleh Putri Condrowulan. Namun, keberadaannya di Bawean tak lepas dari konstalasi politik di Jawa. Artinya, Bawean menjadi pulau tempat pengasingan, yang kelak justru islamisasinya cukup merata, khususnya di masa Umar Mas’ud, adipati utusan kerajaan Sumenep, Madura, yang datang kemudian. Sejauh ini baru Jacob Vredeberg yang mengungkap Islamisasi di Bawean dalam karyanya Bawean dan Islam (1992).

Titik pulau Jawa

Dengan demikian, sejarah Bawean adalah bagian dari narasi sejarah islamisasi tanah Jawa—untuk menyebut sejarah Jawa. Dhiyauddin mengibaratkannya sebagai titi dari huruf nun. Nun dan titiknya, dengan demikian, merupakan logos maknawi Jawa Bawean. Sebab, filosofi titik-nun ini bukanlah sesuatu yang tidak mengandung muatan historis. Pada abad ke-14, di masa kedigdayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, tanah Bawean “diinjak” oleh seorang pengelana dari Persia (Iran) yang dikenal sengan Syeikh Subakir, sebelum melanjutkan perjalannya ke Jawa.

Demikian juga di masa pelarian negeri Campa. Putri Condrowulan, ibunda Sunan Ampel, yang menjadi bagian dari kafilah pelarian negeri Campa beserta rombongannya masih transit di Bawean. Bahkah, beliau tutup usia di sana sebelum sempat melanjutkan perjalanan ke Jawa. Maka, tidak heran bila kelak Sunan Ampel mengutus putra dan putrinya, Sunan Bonang dan Nyi Ageng Maloko, melakukan dakwah Islam di Bawean. Selain itu, Bawean juga menjadi tempat persinggahan terakhir laksamana muslim dari Cina yang cukup masyhur, Cheng Ho, yang hingga kini masih menjadi tanda tanya sejarawah. Dan masih banyak lagi!

Nah, di sinilah letak pentingnya buku ini bagi pecinta sejarah Nusantara, khusunya Jawa. Hasil kajian buku ini memang cukup fantastik. Namun demikian, tentunya penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan guna membuktikan secara pasti dan sekaligus mengukuhkan prihal kisah-kisah yang termuat dalam buku ini. Hal ini bertujuan agar kisah sejarah tidak menjadi sekedar mitologi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiyah.

*Abd. Rahman Mawazi

Penulis keturunan Bawean yang kini menetap di Batam

Share |

Buku Cerita Bawean