This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, November 7

Musibah ,ataukah Tanda Kiamat?




Bencana terus melanda kita. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Seperti halnya perang Israel dan Palestina, bencana alam dan terror bom, dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, masalah demi masalah terus berdatangan. Dimulai dari tragedi tsunami Aceh (26/12/2004), gempa Jogja, semburan lumpur Sidoarjo yang tiada henti, terror bom yang merengut banyak korban, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Padang (Pariaman), dan yang terbaru adalah gempa di Jakarta. Memang tidak separah yang di Padang, namun sempat membuat kita yang berada di wilayah Jakarta Utara dan Ujung Kulon panik.


Rentetan musibah ini sebenarnya bisa dilihat dari berbagai perspektif. Mungkin, musibah ini merupakan teguran agar kita sadar untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan menjaga keseimbangan lingkungan (alam) di sekitar kita.


Secara logika hal itu bisa dipahami. Bumi adalah benda ciptaan Tuhan, ia seperti benda yang akan rusak jika digunakan terus-menerus, apalagi tanpa diikuti dengan usaha perbaikan. Usia bumi pun makin menua. Manusia diberikan kepercayaan untuk memanfaatkan, namun yang terjadi justru perusakan. Ekosistem laut dirusak dan hutan yang dulu dipenuhi tumbuhan yang hijau pun digunduli. Maka dari itu alam telah kehilangan keseimbangan dan tanda-tandanya adalah musibah tersebut.
Kasus semburan lumpur Sidoarjo adalah salah satu bukti jelas mengenai ketidakseimbangan alam tersebut. Dimulai dari sebuah sumur gas yang sedang dieksplorasi di Kecamatan Porong, tiba-tiba lumpur panas-beracun tersembur keluar. Berdasarkan berita yang saya dengar, diketahui lumpur lapindo tersebut berasal dari pegunungan lumpur yang ada di bawah Porong dan hingga kini belum diketahui kapan akan berhenti tersembut.


Semua musibah yang kita hadapi tersebut benar-benar datang dengan spontan. Tanda-tanda ketuaan ini makin nyata. Bumi sedang terombang-ambing dan manusia hanya bisa pasrah

Selasa, November 3

Rekomendasi Obat Impotensi
Selasa, 3 November 2009
Agar tidak berlarut-larut dan menjadi impotensi menetap, gangguan ereksi harus dipandang sebagai penyakit yang perlu diobati. Selama beberapa tahun terakhir kesadaran orang untuk berobat pun semakin meningkat.

Panduan terbaru yang dikeluarkan oleh American College of Physicians merekomendasikan dokter untuk memberikan obat inhibitor oral phosphodiesterase type 5 (PDE-5) seperti Viagra, Cialis, dan Levitra, untuk pria yang menderita disfungsi ereksi, kecuali pasien tersebut sedang dalam terapi nitrat.

Karena dianggap belum cukup bukti dalam hal perbandingan keunggulan ketiga obat tersebut, dokter disarankan untuk meresepkan obat yang paling tepat berdasarkan faktor penyebab impotensi dan pertimbangan pribadi pasien, misalnya harga obat, kemanjuran obat, serta efek samping yang mungkin dialami pasien.

Bila dibagi dalam dua faktor penyebab, sebagian besar penderita impotensi disebabkan faktor organik (sekitar 70-85 persen), misalnya diabetes atau pembesaran prostat. Sisanya karena faktor psikis, yang umumnya terjadi pada usia muda.

Panduan untuk para dokter ini direkomendasikan berdasarkan studi analisis yang dilakukan Dr.Amir Qaseem, senior dokter dari American College of Physicians (ACP) terhadap 130 studi yang mengevaluasi obat inhibitor PDE-5 tunggal atau kombinasi.

Para peneliti menemukan bahwa pengobatan impotensi dengan obat-obatan tersebut menunjukkan peningkatkan kualitas dalam fungsi ereksi dan penetrasi seksual pada pria yang impoten atau pria yang merasa kekerasan ereksinya kurang.

Mengenai terapi hormonal untuk pasien yang mengalami kekurangan testoteron, ACP tidak merekomendasikannya karena belum adanya bukti yang cukup kuat. Namun, ACP juga tidak menentang penggunaan tes hormon ini pada pasien disfungsi ereksi.

Dalam mengukur kadar hormon pasien, dokter disarankan untuk mempertimbangkan gejala klinis yang dialami tiap pasien, seperti menurunnya libido, ejakulasi dini, rasa kelelahan, serta perubahan fisik pada alat vital, sebelum menyatakan gangguan hormon

Pascagempa, Beginilah Sumbar Mempromosikan Wisatanya



Jam Gadang merupakan salah satu ikon wisata Sumatera Barat. Jam ini merupakan bangunan semacam tugu setinggi 26 meter dengan bulatan jam di keempat sisi bagian atasnya.


PADANG. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan meningkatkan promosi wisata untuk memulihkan kondisi pariwisata pascagempa 7,9 skala Richter yang melanda provinsi itu pada 30 September 2009. "Kami mendapat dukungan penuh dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk melakukan promosi," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar James Hellyward di Padang,

Dia menyatakan, peningkatan promosi wisata dilakukan, baik untuk meyakinkan para wisatawan domestik maupun mancanegara bahwa Sumbar masih dapat dikunjungi. Untuk promosi di tingkat domestik, pada awal November, Dinas Pariwisata Sumbar akan mengundang para wartawan nasional untuk berwisata di sejumlah obyek wisata di provinsi tersebut.

"Mereka akan dibawa tidak hanya ke daerah yang tidak terkena gempa, tapi juga daerah-daerah yang parah ditimpa gempa," kata James. Dia berharap kehadiran para wartawan tersebut dapat mempromosikan obyek wisata di Sumbar ke tingkat nasional.

Untuk promosi ke luar negeri, James mengatakan bahwa Dinas Pariwisata Sumbar akan beraudiensi dengan agen perjalanan wisata dan jurnalis di Kuala Lumpur pada minggu kedua November 2009. Diharapkan, para wartawan asing pada minggu ketiga November bisa berkunjung ke Sumbar.

James juga mengatakan bahwa berbagai bentuk promosi dan kegiatan yang sudah diprogramkan selama ini tetap berjalan. "Kami masih promosi dengan memasang billboard di Bali," kata dia. Menurut dia, Sumbar pada tahun ini juga tetap melaksanakan promosi ke Belanda.

Sementara itu, berbagai kegiatan di tingkat daerah dan nasional tetap dilaksanakan, misalnya pameran di Solo, Batam Expo, Festival Tari Piring di Padang, dan Festival Mentawai di Padang pada Desember.

Pascagempa berkekuatan 7,9 skala Richter, kunjungan wisata ke Sumbar dikhawatirkan akan menurun. Gempa mengakibatkan sejumlah hotel di Padang rusak berat, demikian juga dengan infrastruktur publik.

Takut Digantung, Majikan Munti Mengaku Tak Bersalah



Ilustrasi foto

Selasa, 3 November 2009 |
KUALA LUMPUR, - Murugan (35 tahun), majikan Munti TKW Indonesia yang tewas dianiaya sempat mengaku bersalah di pengadilan negeri Shah Alam, Selangor, dan menyatakan dirinya tidak perlu pengacara.

Namun ia lalu berubah pendapat dan mengaku tidak bersalah serta ingin ada persidangan. "Saya mengaku bersalah dan tidak perlu pengacara," kata Murugan berkaos biru kepada hakim Yazid Mohamad, pada sidang ke-2 di pengadilan Shah Alam, Selasa (3/11).

Ia mengatakan dalam bahasa Tamil yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Namun hakim Yazid kemudian menjelaskan kepada Murugan, bila mengaku bersalah maka otomatis sanksinya adalah hukuman gantung sampai mati dan tidak perlu ada persidangan lagi. "Anda tidak bisa membela diri langsung menerima hukuman gantung sampai mati," kata Hakim Yazid.

Mendengar itu, Murugan akhirnya mengubah pernyataan mengaku tidak bersalah atas tuduhan membunuh pembantunya Muntik dan ingin diadakan persidangan.

Di pengadilan ke-2 Murugan masih belum didampingi pengacara. Hakim kemudian memberikan waktu lagi kepada terdakwa untuk memilih pengacara sendiri atau disediakan oleh negara.

Murugan dikenakan pasal 302 membunuh dengan rencana atau niat yang jika terbukti bisa dikenakan hukuman gantung sampai mati. Murugan menjawab masih menunggu keluarganya untuk menentukan pengacara.

Hakim akhirnya memutuskan 3 Desember 2009 diadakan persidangan untuk menentukan pengacara bagi Murugan dan persidangan akan dimulai lagi antara 18-29 Januari 2010.

Jaksa Manuj Kurop mengatakan kepada hakim akan mengajukan 50 saksi dan perlu waktu dua minggu untuk mendengarkannya.

KBRI juga telah menunjuk pengacara T Vijayandran dan Mohd Farid sebagai pengacara pemantau dalam persidangan kasus Munti ini

Isnin, November 2

Amah dipenjara enam tahun racun majikan


KUANTAN: Seorang pembantu rumah dihukum penjara enam tahun oleh Mahkamah Sesyen di sini, hari ini selepas didapati bersalah meracun majikannya, kira-kira setahun lalu.

Nurhayati Ahmad, 22, dari Lombok, Indonesia mengaku bersalah terhadap perbuatan dakwaan meracun Jaharah Daud, 77, di sebuah rumah beralamat di No 6 Lorong I/M 5/14, Bandar Indera Mahkota, di sini kira-kira jam 1.30 petang, 16 Julai tahun lalu.

Hakim Siti Aminah Ghazali memerintahkan hukuman terhadap tertuduh dilaksanakan mulai dari tarikh dia ditangkap iaitu pada 16 Julai 2008.


Mengikut fakta kes, pada hari kejadian, mangsa dan anak perempuannya serta tertuduh masuk ke dapur untuk makan tengah hari sebelum mangsa kemudiannya meminum air kopi yang dihidangkan tertuduh berasa pahit dan mendapati minuman itu berbau selain bertukar warna menjadi kelabu.

Anak mangsa yang tidak sedap hati mengesyaki sesuatu kemudiannya memeriksa sup sayur dihidangkan pembantu rumah itu dan mendapati ia turut berbau sama.

Mereka yang mengesyaki makanan dan minuman berkenaan sudah dicampur racun kemudian membuat laporan di Ibu Pejabat Polis Daerah Kuantan berhubung perkara itu pada hari sama.

Anggota polis yang bergegas ke rumah mangsa menemui sebotol racun berada di atas sinki dan sebotol lagi diletakkan di dalam almari dapur rumah berkenaan.

Mangsa yang dibawa ke Hospital Tengku Ampuan Afzan Kuantan, kira-kira jam 5.15 petang pada hari sama untuk membuat pemeriksaan ditahan bagi pengawasan kesihatan sehingga keesokan harinya dan laporan kimia yang diterima pada 10 September 2008 mengesahkan mangsa diracun.

Bagi kesalahan itu, tertuduh didakwa mengikut Seksyen 307(1) Kanun Keseksaan kerana memasukkan racun ke dalam makanan dengan niat atau dengan pengetahuannya boleh menyebabkan kematian kepada mangsa yang jika sabit kesalahan, dia boleh dihukum mengikut seksyen sama yang membawa hukuman sehingga 10 tahun penjara atau denda.

Terdahulu, peguam tertuduh, Mohd Fadly Hashim, merayu supaya hukuman terhadapnya diringankan dan mohon dipenjarakan kerana tertuduh ketika itu baru sebulan bekerja di rumah mangsa selain tertuduh perlu menyara lapan adik beradik yang berada di Lombok kerana ibu bapanya sudah meninggal dunia.

"Tertuduh juga menyesal dan insaf dengan apa yang berlaku dan ingin pulang ke kampung halamannya untuk meneruskan kehidupan," kata Mohd Fadly.

Timbalan Pendakwa Raya, Mahadi Abdul Jumaat bagaimanapun meminta mahkamah mengenakan hukuman berat kepada tertuduh kerana kesalahan dilakukannya adalah berat dan boleh membawa kematian. - Bernama

Ahad, November 1

Malaysia Usir 3.065 TKI Bermasalah Beserta 57 Anak-anak

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com — Sebanyak 3.065 orang TKI bermasalah diusir Pemerintah Malaysia selama Oktober 2009. Hal itu dikatakan Ispaisah, Kasubsi Lintas Batas Imigrasi Tanjung Pinang, Sabtu.

"Tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah tersebut diantar dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia, menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang," ujar Ispaisah.

Menurutnya Mereka terdiri atas pria sebanyak 1.951 orang dan wanita 1.114 orang, yang sebagian juga membawa 57 anak-anak.

Pemerintah Malaysia rutin mengusir TKI/WNI yang telah menjalani masa hukuman. Pengusiran dilakukan tiga kali dalam setiap pekan sehingga rata-rata mencapai ribuan orang per bulan.

Ispaisah mengatakan, TKI ilegal yang diusir Pemerintah Malaysia pada Sabtu (31/10) siang berjumlah 144 orang dan terdapat 3 anak-anak.

Sebelum dipulangkan ke tempat asal, kata dia, TKI bermasalah tinggal sementara di penampungan Satgas Penanganan TKI Bermasalah di Jalan Transito Kota Tanjung Pinang.

Sebagian besar yang diusir selama Oktober 2009 telah dipulangkan dengan menggunakan kapal Pelni ke Pulau Jawa untuk meneruskan perjalanan ke kampung halaman.

"Jangan Ah Sayang, Ada Si Kecil Tuh!"

Mesra di depan anak boleh aja, asal tidak terkesan erotis....

Kemesraan bukan hanya milik pengantin baru. Pasangan yang sudah tahunan menikah pun tetap butuh suasana hangat dan saling menyayangi (baca mesra). Sebab, kemesraan ibarat oase di tengah gurun pasir yang dapat menjaga hubungan Anda dan pasangan tetap segar meski dihadapkan pada setumpuk beban kehidupan sehari-hari.

Soal ungkapan kasih sayang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Masing-masing suami-istri tentu memiliki tradisi sendiri-sendiri. Yang paling umum adalah mencium pipi atau dahi, merangkul, memeluk, bergelayut di pundak, menumpangkan tangan di lengan saat menonton TV, atau sekadar mengusap-usap punggungnya. Memanggil pasangan dengan sebutan khas seperti "Yang" atau "Cinta" juga dapat tetap menyuburkan benih-benih kemesraan. Tak perlu malu-malu atau gengsi dong! Justru dengan sikap seperti itu, pasangan jadi senang serta suasana makin akrab dan hangat.

Tak perlu vulgar

Bagaimana bila ingin mesra-mesraan tetapi ada si kecil? Sebenarnya tak masalah kok. Justru dengan begitu anak belajar bagaimana mengungkapkan rasa sayang pada ayah-ibu serta anggota keluarga lainnya. Lewat suasana mesra, anak pun belajar memahami kehangatan cinta kasih dari kehidupan pernikahan kedua orangtuanya.

Hanya memang, ada rambu-rambu yang perlu dipatuhi. Yang pasti jangan sampai ungkapan sayang tadi mencerminkan adanya gairah yang tengah memuncak. Umpamanya, tak sadar Anda dan pasangan berciuman bibir hingga terkesan erotis atau justru adegan ranjang Anda dan pasangan dipergoki si kecil.

Dampak menyaksikan mesra-mesraan yang berlebihan bagi si kecil tak bisa dibilang ringan. Misalnya, anak bisa menganggap berciuman bibir (yang hot sekalipun) merupakan hal lumrah dilakukan di mana saja dan dengan siapa saja. Bukan tidak mungkin, rekaman adegan mesra tadi bisa-bisa dilakukan pada teman-temannya tanpa malu dan merasa bersalah. Atau pada kasus yang lebih vulgar, ­ Anda tepergok sedang berhubungan intim dengan pasangan. Ada kemungkinan dalam benak anak terbentuk persepsi. "Jangan-jangan, Ayah telah menyakiti Bunda!"

Persepsi ini diambil karena dalam benaknya, ayahnya telah bersikap "agresif" dan menyakiti bundanya. Efeknya, ia bisa marah pada ayahnya. Atau anak selalu merasa tidak nyaman bila kedua orangtuanya tampak berduaan atau mesra-mesraan meskipun sekadar pelukan.

Beri penjelasan

Apa yang perlu dilakukan saat anak memergoki adegan mesra tadi? Bagi anak yang kemampuan verbalnya sudah berkembang, usia prasekolah atau sekolah, dia bisa saja bertanya tentang adegan yang dilihatnya itu. Tak perlu gelagapan. Usahakan untuk mengetahui apa yang ada dalam benaknya. Misalnya dengan balik bertanya, "Memangnya apa yang kamu lihat?" Atau, "Menurut kamu Ayah-Ibu memangnya sedang apa?"

Boleh jadi, lontaran pertanyaan itu tak dapat dijawab anak. Atau dia sendiri bingung bagaimana menjawabnya. Nah, barulah beri penjelasan misalnya, "Itu sebagai tanda ayah dan ibu saling menyayangi." Untuk anak usia sekolah, diperlukan penjelasan lanjutan, misalnya, "Hal itu hanya boleh dilakukan orang-orang yang sudah menikah, seperti Ayah dan Ibu. Pernikahan antara Ayah dan Ibu dilakukan karena adanya saling sayang. Nah, apa yang kamu lihat itu, salah satu cara Ayah menunjukkan rasa sayang pada Ibu." Begitu kira-kira. Jadi, selain meluruskan persepsi yang negatif, hal itu sekaligus memberikan pendidikan seks kepada anak.

Pendidikan seks memang semestinya disesuaikan dengan perkembangan usia si kecil. Saat anak sudah mengerti perbedaan jenis kelamin, kenalkan ia tentang alat reproduksi. Jangan gunakan kata-kata kiasan seperti "burung" untuk alat kelamin pria. Akan lebih baik bila kita memberikan sebutan yang benar. Contoh lain, para ibu harus berbagi cerita mengenai pengalaman pribadinya kepada si upik, termasuk saat pertama kali mendapat haid serta bagaimana perasaannya. Singkatnya, apa pun yang ingin diketahui anak tentang seks, harus dijawab agar keingintahuannya terpenuhi dengan benar.

Hal kecil lain yang tak kalah penting berkaitan dengan mesra-mesraan ini, sebaiknya ruang tidur anak dan Anda terpisah. Juga ajari anak untuk terlebih dulu mengetuk pintu setiap akan masuk kamar orangtua. Jangan lupa mengunci pintu kalau sedang ingin berdua-duaan dengan pasangan. Intinya, perlu ada kehati-hatian sebelum melangsungkan percumbuan yang melibatkan gairah seksual.

Share |

Buku Cerita Bawean